Kamis, 05 Januari 2012

CONTOH RANCANGAN METODE PENELITIAN SOSIAL SEDERHANA

Standar Kompetensi  : Mempraktikkan metode penelitian social
Kompetensi Dasar     : Merancang metode penelitian sosial  secara sederhana
Artikel 
A.    JUDUL
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP POLA PERILAKU HIDUP SEHAT PADA MASYARAKAT DESA TUNGGULSARI KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL

B.     LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan kondisi yang noirmal dari kehidupan manusia dan merupakan dambaan setiap individu sepanjang hidupnya. Kesehatan individu sangat tergantung dari pola perilaku individu itu sendiri dalam kesehariannya. Dengan kesehatan yang dimiliki, individu dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik sehingga meningkatkan produktivitas. Akan tetapi kesehatan individu akan terganggu dengan datangnya berbagai penyakit yang mayoritas disebabkan oleh gaya hidup dan perilaku manusia itu sendiri. Keadaan dan masalah kesehatan senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perilaku, keturunan dan pelayanan kesehatan yang saling berkaitan dan mempengaruhi (Soekidjo Notoaatmodjo, 2003:8-11).

Metode Penelitian Sosial Sederhana

Pendahuluan
Sepertihalnya dengan  ilmu pengetahuan yang lain, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang lahir, tumbuh, dan berkembang.  Agar dapat tumbuh dan berkembang, sosiologi menuntut para ahlinya untuk melakukan kegiatan yang disebut penelitian sosial. Melalui penelitian sosial, para ahli sosiologi mengumpulkan data yang dapat menambah pengetahuan orang-orang yang mempelejari sosiologi, melalaui penelitian sosial para ahli sosiologi menemukan fakta baru yang memperluas cakrawala serta memperdalam pemahaman tentang masyarakat dan hubungan-hubungan sosial yang terjadi di dalamnya.
Apakah penelitian itu?
Penelitian merupakan upaya (1) menemukan, (2) mengembangkan, (3) menguji  kebenaran suatu pengetahuan melalui prosedur ilmiah,  bukan secara nonilmiah, seperti: (1) coba-coba, (2) kharisma, (3) akal sehat/common sense,  (4) spekulasi, (5) kebetulan, (6) takhayul,  (7) Intuisi,  (8) wahyu, dll.).

STANDAR ISI MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SMA/MA KURIKULUM KTSP

A.  Latar Belakang
Sosiologi ditinjau dari sifatnya digolongkan sebagai  ilmu pengetahuan murni (pure science)  bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science). Sosiologi dimaksudkan untuk memberikan kompetensi kepada peserta didik dalam memahami konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial, lembaga sosial, perubahan sosial, dan konflik sampai pada terciptanya integrasi sosial. Sosiologi  mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai ilmu dan sebagai metode. Sebagai ilmu, sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis berdasarkan analisis berpikir logis. Sebagai metode, sosiologi  adalah  cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Dalam kedudukannya sebagai sebuah disiplin ilmu sosial yang sudah relatif lama berkembang di lingkungan akademika, secara teoretis sosiologi memiliki posisi strategis dalam membahas dan mempelajari masalah-masalah sosial-politik dan budaya yang berkembang di masyarakat dan selalu siap dengan pemikiran kritis dan alternatif menjawab tantangan yang ada. Melihat masa depan masyarakat kita, sosiologi dituntut untuk tanggap terhadap isu globalisasi yang di dalamnya mencakup demokratisasi, desentralisasi dan otonomi, penegakan HAM, good governance (tata kelola pemerintahan yang baik), emansipasi, kerukunan hidup bermasyarakat, dan masyarakat yang demokratis.